minyaaa($72)aak … 260810


Harga minyak Asia Kamis (26/8) memperpanjang kenaikan mendekati US$73 per barel mengikuti penguatan pasar saham regional.

AP melaporkan benchmark minyak mentah untuk pengiriman Oktober naik 32 sen ke US$72,93 per barel pada tengah hari waktu Kuala Lumpur pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak naik 89 sen menjadi US$72,52 pada hari Rabu.

Minyak mentah telah jatuh sekitar 11,5 persen dari sekitar US$82 per barel, menunjukkan lebih banyak bukti bahwa awal bulan ini terjadi perlambatan ekonomi AS, di mana permintaan minyak dan gas akan tetap lamban.

“Tapi, para trader mengabaikan pelemahan data penjualan rumah baru AS dan membeli minyak dengan perkiraan permintaan minyak akan naik dalam jangka menengah,” kata Victor Shum, analis energi dari Purvin & Gertz di Singapura.

“Mengingat prospek untuk pemulihan ekonomi, pasar minyak dianggap telah jatuh terlalu banyak, terlalu cepat. Kami melihat beberapa penyerapan harga minyak,” kata Shum.

Dia mengatakan bahwa OPEC, yang telah menetapkan angka US$70 sampai US$80 per barel sebagai zona kenyamanan, kemungkinan akan mengambil tindakan untuk mengurangi pasokan pada pertemuan berikutnya pada Oktober jika harga turun di bawah US$70. “Saya tidak perkirakan harga jatuh di bawah US$70 dan jika tidak, dia (harga) tidak akan dbertahan, karena akan ada tindakan OPEC,” katanya.

Ritterbusch and Associates mengatakan sinyal reli masih akan terjadi di pasar. “Selama permintaan China tetap kuat minyak akan kembali ke harga US$80,” katanya.

Harga gas alam naik 4,8 sen menjadi US$3,919 per 1.000 kaki kubik pada hari Kamis. Harga gas alam diperkirakan akan meningkat pada musim panas ini akibat musim angin topan yang bisa mempengaruhi produksi minyak di Teluk Meksiko. Dalam perdagangan di pasar NYMEX lainnya, untuk kontrak September, minyak hasil pemanasan naik 0,79 persen menjadi US$1,979 per galon dan bensin naik 1,67 sen menjadi US$1,881 per galon.

Sumber : INILAH.COM
Kamis, 26/08/2010 06:55:16 WIB
Penguatan harga minyak berlanjut
Oleh: Bloomberg
NEW YORK: Harga minyak mentah menguat untuk hari kedua di New York didorong kenaikan indeks saham dan depresiasi dolar AS terhadap euro.

Harga minyak naik 1,2% kemarin dipicu melemahnya nilai tukar greenback menyusul keluarnya laporan yang menunjukkan penjualan rumah di AS anjlok pada Juli. Cadangan minyak di Cushing, Okhaloma turun 779.000 barel menjadi 36,3 juta, terbesar sejak Juni, lapor Kementerian Energi.

“Para investor mengamati pergerakan dolar AS. Mereka melihat penururan nilai dolar AS sebagai angin segar,” ujar Peter Beutel, presdir pada Cameron Hanover Inc di New Canaan, Connecticut.

Harga minyak untuk pengiriman Oktober dalam perdagangan elektronik New York Merchantile Exchange naik US$0,33, atau 0,5%, menjadi US$72,85 per barel pada pukul 8:49 waktu Sydney. Nilai kontrak meningkat US$0,89 menjadi US$72,52 kemarin. Kontrak berjangka melemah 8% sejak awal tahun.

Cadangan bensin, yang sebelumnya diprediksi turun 450.000 barel, melambung 2,27 juta menjadi 225,6 juta pada minggu yang berakhir 20 Agustus

Harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Oktober naik US$1,10 atau 1,5% menjadi US$73,48 per barel pada penutupan ICE Futures Europe Exchange kemarin. (T05/TW)

Leave a comment